Selasa, 14 Juni 2011

Seonggok sampah


Seperangkat gamelan di studio ini memang terlihat keren. Jika suatu saat nanti tidak ada satu pun orang Jawa yang bisa memainkannya, seperangkat gamelan itu nanti hanya akan menjadi "seonggok sampah besi dan kayu" atau malah " dipungut orang lain" dan mereka akui sebagi budaya mereka. Bagaimana mungkin kita bisa terlepas dari akar budaya kita sendiri yang konon katanya adiluhung ini? re-generasi yang buruk dan tidak adanya kemauan dari anak-anak muda Jawa jaman sekarang untuk belajar gamelan lah penyebabnya. Bolehlah kita menerima budaya urban, termasuk musik dan gaya hidup, tetapi jangan lupakan kebudayaan milik kita sendiri. Contoh saja Jepang, maju teknologi tanpa meninggalkan budayanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar