Senin, 31 Oktober 2011

Pejuang yang terlupakan

kulihat seorang tua
pria perkasa tanpa lelah
menyusur jalan terseok-seok
sepeda tua menemaninya
helm hitam memayunginya
sering kulihat dia
lelaki tua
menyusur jalan Galur-Wates
mantan pejuangkah?
setidaknya pejuang bagi keluarganya
sing sing sing
panas matahari menggerincing
memecah siang
membakar kulit hitam sang pejuang
setidaknya tidak membunuhnya
jalan Galur-Wates
menjadi saksi bisu
kisah seorang tua
memacu sepeda




Selasa, 19 Juli 2011

Menyusuri Selokan Mataram

Hari ini sungguh melelahkan. Sewaktu pulang dari kontrakan, saya tiba-tiba punya ide untuk menyusur selokan mataram sampai ke ujung barat di Ancol, Kulon progo. Perjalanan saya mulai dari selokan mataram di ring road barat Yogyakarta. Awalnya jalan yang dilewati ber aspal dan halus. Setelah beberapa kilomter jalan bergelombang dan akhirnya Jalan tanah di pinggir sawah. Hahaha..para petani pada ngelihatin saya dikira saya orang gila menyusur selokan pakai motor. Eitttttttttttt....berujung deh pada suatu tempat yang ternyata rumah warga di pinggiran Anak sungai Progo (setelah saya cari informasi ternyata ini sungai Opak)...namannya dusun Sombangan.Ternyata saya tersesat ketika mau mencari jalan menyebrangi sungai tersebut,,saya pakai motor Blitz R saya yang sudah lumayan butut (sering diejek pacar saya) menyebrangi sungai tersebut. walahhhhhh...........melewati jalan cor2an sempit tidak ada pembatasnya. Di kanan kiri banyak para pencari pasir yang dibawa gunung merapai meletus beberapa bulan lalu. Lega rasanya ketika sudah sampai di ujung jembata. Ternyata perjuangan belum berakhir. Saya harus melewati jalan terjal berbatu di pinggir sungai. Akhirnya sampai juga di jalan aspal. Tempat ini merupakan wilayah kecamatan Ngluwaran, Magelang. EIITTTTT....ketemu lagi sama selokan mataram, selokan mataram punk terbang di atas sungai tadi. Say terus bergegas mnyusur i lagi. Ternyata jalana buntu dan dengan kecewa saya harus berputar kembali sampai akhirnya menyebrang jembatan gantung yang mengerikan, yang menghubungkan kecamatan ngluwaran dengan kecamatan kalibawang di Kulon Progo. Fuuhhh,,,lebih ngeri dari jembatan yang awal tadi. Jantung saya mau copot ketika melihat ke sungai di bawah jembatan. Sampai deh ke Jalan Sentolo-Magelang. Saya kemudian langsung bergegas ke Ancol, suatu tempat wilayah kecamatan Kalibawang di pinggiran sungai progo yang katanya merupakan ujung selokan Mataram yang membelah kota Yogyakarta dan selokan yang mengalir di barat RSUD Wates (Kulon Progo). Ckckckckckckck..ternyata yang saya jumpai muda mudi lagi gitu2an. Banyak lagi, ga cuma satu. Saya smapi di ujung jalan di utara ancol, jalan berikunya yang sya harus tempuh untuk tahu di mana lokasi ujung selokannnya harus melewati atas benteng dan lebarnya cuma 1m. Ampun mbaaaahhhhh...... kalau saya jatuh lalu mati gimana? orang di sebelah kanan beteng itu sungai progo, dan di sebelah kirirnya selokan mataram II (yang mengalir membelah Kulon Progo). Dengan agak kecewa saya putuskan untuk mengakhiri petualangan tidak bermutu sya hari ini. Pulaaaaaaaaaaaaaaaaaang ke Wates, ke Giri peni, ke dobangsan. Sayangnya saya tidak mmbawa kamera untuk mengabadikab petualangan saya harii ini. Hal itu karena sya menjalaninya secara spontan dan tanpa rencana sama sekali. Maaf tulisan saya ack2an karena capek

Rabu, 06 Juli 2011

Pocong! Peceng! Pocing! Picing!

Le kono tuku sega..
Sega goreng..
digoreng nganggo tali pocong..
anake sing jenenge peceng pocing karo picing..
sing mbarep jenenge peceng..
sing nomer loro jenenge pocing..
sing ragil ijeh balita jenenge picing...

Kamis, 16 Juni 2011

Penampakan Alien! di Kulon Progo

Beberapa waktu lalu masyarakat Yogyakarta digegerkan adanya  crop circle di berbah yang katanya merupakan jejak alien. Namun akhir-akhir kali ini masyarakat kembali resah dengan beredarnya foto-foto alien yang menampakan dirinya di suatu sawah di kabupaten Kulon Progo, DIY. Menurut salah seorang warga yang melihat, alien tersebut bertingkah aneh dan bentuknya wagu. Seorang warga lain kemudian menyewa fotografer untuk memotretnya. Ini lah hasil potretnya:
























Rabu, 15 Juni 2011

Charlie, Nenek, dan Pisang Ambon

Pagi itu Charlie bangun tidur.Malah kebelet boker. E e e e...wc nya dipakai neneknya. Terpaksa dia harus menahan rasa mengganjal mau keluarnya pisang dari pantat. Kebetulan ada fans yang dateng terus difoto. Nih fotonya:

"aduh kok nenek lama sekali ya.."

Superman dan Spiderman

Superman dan spiderman merasa tersentuh mendengar kabar Yogyakarta yang diobrak-abrik oleh pemerintahan Indonesia..
Akhirnya mereka bergabung dengan para pejuang ijab qobul untuk mempertahankan keistimewaan Yogyakarta..
Bahkan, mereka berani mengorbankan nyawa demi itu semua..





Kenangan Manis Superman

Dengan meninggalnya mbah Maridjan, Superman harus sendirian menjaga masyarakat lereng merapi...
Hal itu dia lakukan demi pengorbanan kepada masyarakat lereng merapi serta kesetiakawanan dan janjinya dengan mbah Maridjan...
Superman memang hebat...




Kabut! Hujan! Gerimis! Ufo! Alien!

Pagi (14 11 2010) tidak tahu kita berdua mau maen kemana...Lha asal muter2 aja. E e e e...keblasuk.. sampai suatu tempat di Kulon progo...anda tahu ini di mana?


yang foto muka ini kayak alien



Ngayogyakarta Hadiningrat Harga Mati


Selasa, 14 Juni 2011

Simbah-simbah ra nganggo klambi

Nang pinggir dalan kutho Wates..
Semut-semut podo ngemut..
Lemut-lemut podo cenat cenut..
Tiru-tiru Sm*sh..


Asdos astos baksos..
Watu pancen atos..
Mugakno ojo dimut..
Ndak cenat-cenut..

Ra gelem dikons..
Malah genti ngakons..
Eee..mah dolanan dakons..
Karo ndelok tivi nonton seven icons..

X=Badhe ten pundi mbah?
Y=Adus Nduk..
X=Kalih sinten?
Y=dewe,ngopo takon2? gelem ngedusi po?

Mbah Jembot langsung cucul klambi..
Ti**e ditutupi..
ndak putune wedi..
karo pe*i..

Seonggok sampah


Seperangkat gamelan di studio ini memang terlihat keren. Jika suatu saat nanti tidak ada satu pun orang Jawa yang bisa memainkannya, seperangkat gamelan itu nanti hanya akan menjadi "seonggok sampah besi dan kayu" atau malah " dipungut orang lain" dan mereka akui sebagi budaya mereka. Bagaimana mungkin kita bisa terlepas dari akar budaya kita sendiri yang konon katanya adiluhung ini? re-generasi yang buruk dan tidak adanya kemauan dari anak-anak muda Jawa jaman sekarang untuk belajar gamelan lah penyebabnya. Bolehlah kita menerima budaya urban, termasuk musik dan gaya hidup, tetapi jangan lupakan kebudayaan milik kita sendiri. Contoh saja Jepang, maju teknologi tanpa meninggalkan budayanya.

Gambar koclok ing facebook










Kulon Progo is Good

Bagi yang tinggal di kulon Progo---silahkan pilihan kalian besok Minggu,,coblos yang mana hayo?

Blog Baru, seperti punya anak baru

Sore ini iseng2 dikampus ga ada kerjaan ya bikin blog daripada bengong kemasukan setan. Selamat datang anakku, selamat datang blog-ku..