Selasa, 19 Juli 2011

Menyusuri Selokan Mataram

Hari ini sungguh melelahkan. Sewaktu pulang dari kontrakan, saya tiba-tiba punya ide untuk menyusur selokan mataram sampai ke ujung barat di Ancol, Kulon progo. Perjalanan saya mulai dari selokan mataram di ring road barat Yogyakarta. Awalnya jalan yang dilewati ber aspal dan halus. Setelah beberapa kilomter jalan bergelombang dan akhirnya Jalan tanah di pinggir sawah. Hahaha..para petani pada ngelihatin saya dikira saya orang gila menyusur selokan pakai motor. Eitttttttttttt....berujung deh pada suatu tempat yang ternyata rumah warga di pinggiran Anak sungai Progo (setelah saya cari informasi ternyata ini sungai Opak)...namannya dusun Sombangan.Ternyata saya tersesat ketika mau mencari jalan menyebrangi sungai tersebut,,saya pakai motor Blitz R saya yang sudah lumayan butut (sering diejek pacar saya) menyebrangi sungai tersebut. walahhhhhh...........melewati jalan cor2an sempit tidak ada pembatasnya. Di kanan kiri banyak para pencari pasir yang dibawa gunung merapai meletus beberapa bulan lalu. Lega rasanya ketika sudah sampai di ujung jembata. Ternyata perjuangan belum berakhir. Saya harus melewati jalan terjal berbatu di pinggir sungai. Akhirnya sampai juga di jalan aspal. Tempat ini merupakan wilayah kecamatan Ngluwaran, Magelang. EIITTTTT....ketemu lagi sama selokan mataram, selokan mataram punk terbang di atas sungai tadi. Say terus bergegas mnyusur i lagi. Ternyata jalana buntu dan dengan kecewa saya harus berputar kembali sampai akhirnya menyebrang jembatan gantung yang mengerikan, yang menghubungkan kecamatan ngluwaran dengan kecamatan kalibawang di Kulon Progo. Fuuhhh,,,lebih ngeri dari jembatan yang awal tadi. Jantung saya mau copot ketika melihat ke sungai di bawah jembatan. Sampai deh ke Jalan Sentolo-Magelang. Saya kemudian langsung bergegas ke Ancol, suatu tempat wilayah kecamatan Kalibawang di pinggiran sungai progo yang katanya merupakan ujung selokan Mataram yang membelah kota Yogyakarta dan selokan yang mengalir di barat RSUD Wates (Kulon Progo). Ckckckckckckck..ternyata yang saya jumpai muda mudi lagi gitu2an. Banyak lagi, ga cuma satu. Saya smapi di ujung jalan di utara ancol, jalan berikunya yang sya harus tempuh untuk tahu di mana lokasi ujung selokannnya harus melewati atas benteng dan lebarnya cuma 1m. Ampun mbaaaahhhhh...... kalau saya jatuh lalu mati gimana? orang di sebelah kanan beteng itu sungai progo, dan di sebelah kirirnya selokan mataram II (yang mengalir membelah Kulon Progo). Dengan agak kecewa saya putuskan untuk mengakhiri petualangan tidak bermutu sya hari ini. Pulaaaaaaaaaaaaaaaaaang ke Wates, ke Giri peni, ke dobangsan. Sayangnya saya tidak mmbawa kamera untuk mengabadikab petualangan saya harii ini. Hal itu karena sya menjalaninya secara spontan dan tanpa rencana sama sekali. Maaf tulisan saya ack2an karena capek

Rabu, 06 Juli 2011

Pocong! Peceng! Pocing! Picing!

Le kono tuku sega..
Sega goreng..
digoreng nganggo tali pocong..
anake sing jenenge peceng pocing karo picing..
sing mbarep jenenge peceng..
sing nomer loro jenenge pocing..
sing ragil ijeh balita jenenge picing...